Hi, kembali lagi bertemu dengan saya. Rasanya sudah lama sekali ya jemari ini tidak bercerita pada lembar ini. Namun, di pertemuan kali ini saya akan berbagi tentang hasil small project saya yang juga sudah saya presentasikan. Oke, baiklah tanpa basa-basi langsung saja.....
Seperti yang telah kalian semua ketahui bahwa besi merupakan salah satu unsur hara mikro penting yang diperlukan bagi
tanaman, namun apabila konsentrasi besi melebihi tingkat toleransi tanaman
justru akan menyebabkan racun bagi pertumbuhannya. Hasil pengamatan menunjukkan
bahwa padi yang dicekam besi dengan konsentrasi 400 ppm selama 4 hari mengalami
keracunan yang ditunjukkan melalui respon morfologinya (Gambar 1). Padi yang
mengalami keracunan besi ditunjukkan dengan pertumbuhan yang terhambat. Hal
tersebut dapat diamati bahwa padi yang berada pada media bercekaman besi 400
ppm menunjukkan respon yang sangat berbeda dibandingkan padi yang berada pada
media tanpa cekaman (kontrol)
Gambar 1. Perbedaan
respon morfologi padi pada kondisi cekaman besi selama 4 hari: (a). 0 Hari
Setelah Cekaman dan (b). 4 Hari Setelah Cekaman. Keterangan: CH = Ciherang; IG = Indragiri; PK =
Pokkali; MH = Mahsuri
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan antara leaf bronzing yang
dihasilkan oleh tanaman sensitif dan toleran besi. Tanaman sensitif menunjukkan
bronzing yang lebih tinggi
intensitasnya dibandingkan tanaman toleran (Gambar 2a). Leaf bronzing untuk tanaman sensitif dapat diamati pada varietas
Ciherang, sedangkan untuk tanaman toleran dapat diamati pada varietas
Indragiri, Pokkali, dan Mahsuri.
Gambar 2. Leaf bronzing pada helai daun padi
akibat adanya cekaman besi 400 ppm selama 4 hari (a) dan Leaf Bronzing Score berdasarkan (Wu et al. 2014)
Mengacu pada skala bronzing Wu
et al. (2014) diketahui juga bahwa
skor bronzing tanaman sensitif
(Ciherang) mencapai skor maksimal yaitu 10, sedangkan skor bronzing tanaman toleran berkisar antara 2-3 (Gambar 2b). Skor bronzing 2 dimiliki oleh varietas
Pokkali dan Mahsuri. Skor bronzing 3
dimiliki oleh varietas Indragiri. Berdasarkan skor tersebut mengindikasikan
juga bahwa varietas indragiri walaupun dikategorikan termasuk tanaman yang
toleran toleran, varietas tersebut sedikit lebih sensitif dibandingkan varietas
Pokkali dan Mahsuri.
Adanya cekaman besi 400 ppm selama 4 hari juga memberikan pengaruh
terhadap pertumbuhan akar. Akar tanaman yang tercekam padi mengalami
penghambatan pertumbuhan dibandingkan dengan kontrol (Gambar 3). Selain
mengalami penghambatan pertumbuhan, akar pada tanaman yang berada pada media
cekaman juga berwarna kuning hingga jingga (orange).
Warna tersebut timbul akibat terbentuknya plak besi (iron plaque) akibat adanya cekaman besi.
Gambar 3. Morfologi akar padi akibat adanya cekaman besi 400 ppm selama 4 hari
Varietas yang mengalami penghambatan
pertumbuhan secara fisiologi maupun morfologi pada percobaan kultur hara
praktikum ini sesuai dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Kpongor et al (2003) menyatakan bahwa
konsentrasi hingga 2000 ppm dapat digunakan untuk menunjukkan gejala keracunan
pada tahap awal pertumbuhan tanaman padi dengan mengamati bercak pada daun.
Menurut Amnal (2009), respon tanaman
terhadap keracunan besi dapat dipelajari melalui metode kultur hara. Penggunaan
metode kultur hara berguna untuk mempelajari respon tanaman padi terhadap
cekaman besi pada tahap awal pertumbuhan vegetatif memiliki keuntungan, selain
dapat digunakan untuk melihat gejala keracunan pada daun, juga dapat digunakan
untuk menganalisis plak besi pada akar dan menjadi salah satu metode untuk
mempelajari mekanisme penghindaran tanaman padi terhadap cekaman besi.
Konsentrasi besi yang
digunakan pada praktikum ini untuk mensimulasikan kondisi keracunan besi yaitu
400 ppm. Konsentrasi tersebut digunakan karena berdasarkan penelitian Nugraha et al. (2015) diketahui bahwa cekaman
besi pada media Yoshida yang ditambahkan agar dengan 400 ppm FeSO4.7H2O
merupakan metode terbaik untuk melakukan penapisan genotipe padi terhadap
keracunan besi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Let's share!