Amilase merupakan enzim yang bekerja menghidrolisis pati yang dapat
dihasilkan oleh bakteri, fungi, tumbuhan dan hewan. Amilase yang dihasilkan
oleh bakteri banyak dimanfaatkan dalam industri, terutama industri makanan,
minuman, tekstil, farmasi, dan detergen. Hal ini karena umumnya amilase yang
berasal dari bakteri mempunyai aktivitas yang tinggi dan bersifat lebih stabil
dibandingkan yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Selain itu, amilase juga
mampu menghasilkan maltooligosakarida spesifik dalam hidrolisis pati pada
tingkat yang cukup tinggi (Whittaker, 1994).
Bakteri atau kapang amilolitik
merupakan adalah bakteri atau kapang yang mampu memproduksi enzim
amilase dan memecah pati. Genus bakteri yang termasuk kelompok bakteri
amilolitik yang cukup dikenal luas ialah Bacillus dan Clostridium,
Bacteriodes, Lactobacillus dan Micrococcus (Pandey dkk., 2000). Menurut Gandjar dkk. (2006) beberapa
jamur yang mampu menghasilkan enzim amilase diantaranya; Penicillium,
Cephalosporium, Mucor, Neurospora, dan Rhizopus. Enzim amilase
merupakan enzim ekstraseluler, yaitu enzim yang dihasilkan di dalam sel dan
dilepaskan ke dalam medium fermentasi yang mengelilingi sel sehingga dapat
menghidrolisis makromolekul, dalam hal ini pati, yang semula tidak larut
menjadi larut dan dapat diserap sel (Amri, 2004). Amilase
umumnya stabil pada kisaran pH 5,5-8
dan aktivitas optimum biasanya terdapat di antara pH 4,8
dan 6,5 (Pandey dkk., 2000).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Let's share!