Sabtu, 17 Oktober 2015

Bakteri dan Kapang Amilolitik

Amilase merupakan enzim yang bekerja menghidrolisis pati yang dapat dihasilkan oleh bakteri, fungi, tumbuhan dan hewan. Amilase yang dihasilkan oleh bakteri banyak dimanfaatkan dalam industri, terutama industri makanan, minuman, tekstil, farmasi, dan detergen. Hal ini karena umumnya amilase yang berasal dari bakteri mempunyai aktivitas yang tinggi dan bersifat lebih stabil dibandingkan yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Selain itu, amilase juga mampu menghasilkan maltooligosakarida spesifik dalam hidrolisis pati pada tingkat yang cukup tinggi (Whittaker, 1994).
Bakteri atau kapang amilolitik merupakan adalah bakteri atau kapang  yang mampu memproduksi enzim amilase dan memecah pati. Genus bakteri yang termasuk kelompok bakteri amilolitik yang cukup dikenal luas ialah Bacillus dan Clostridium, Bacteriodes, Lactobacillus dan Micrococcus (Pandey dkk., 2000). Menurut Gandjar dkk. (2006) beberapa jamur yang mampu menghasilkan enzim amilase diantaranya; Penicillium, Cephalosporium, Mucor, Neurospora, dan Rhizopus. Enzim amilase merupakan enzim ekstraseluler, yaitu enzim yang dihasilkan di dalam sel dan dilepaskan ke dalam medium fermentasi yang mengelilingi sel sehingga dapat menghidrolisis makromolekul, dalam hal ini pati, yang semula tidak larut menjadi larut dan dapat diserap sel (Amri, 2004). Amilase umumnya stabil pada kisaran pH 5,5-8 dan aktivitas optimum biasanya terdapat di antara pH 4,8 dan 6,5 (Pandey dkk., 2000).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Let's share!