Sabtu, 17 Oktober 2015

Indeks Diversitas Mikroba

      Menurut Rahmawaty (2000) nilai keanekaragaman suatu organisme diditung berdasarkan nilai keanekaragaman yang dikemukakan Hill. Nilai keanekaragaman tersebut memiliki kemudahan karena dihitung dengan menggunakan orde nol, satu, dan dua, sehingga dari nilai ordo satu dan ordo dua tersebut dapat digunakan untuk menentukan jumlah suku yang melimpah dan mendominasi untuk setiap komunitas. Nilai keanekaragaman tersebut adalah sebagai berikut:
Keterangan:
S          = jumlah suku mikroorganisme yang ditemukan
λ          = Indeks Simpson
H’        = angka keanekaragaman Shannon
N0        = angka seluruh suku dalam sampel
N1        = angka kelimpahan suku
N2        = angka dari suku yang paling melimpah (dominan)

N0 merupakan jumlah seluruh suku yang terdapat di dalam sampel. N0 ini sama dengan nilai S. angka keanekaragaman Hill dihitung dengan memperhatikan dua indeks keanekaragaman yang lain. Indeks yang sering digunakan adalah indeks Shannon (H’) dan indeks Simpson (λ). Berikut ini merupakan rumus untuk menentukan indeks diversitas:
Keterangan:
Pi          = ni/N
Ni         = jumlah individu suku ke-i
N          = total jumlah individu
S          = total jumlah suku dalam sampel
 


Nilai H’ berkisar antara 1,5 – 3,5. Nilai 1,5 menunjukkan keanekaragaman yang rendah. Nilai 1,5 – 3,5 menunjukkan keanekaragaman sedang dan nilai 3,5 menunjukkan keanekaragaman yang tinggi (Rahmawaty, 2000). Sedangkan Simpson’s Diversity index menghasilkan angka antara 0 1. Semakin mendekati angka 1 maka keragaman dikatakan semakin tinggi, sebaliknya semakin mendekati angka 0 maka keragaman dikatakan semakin rendah (Hale, 2011).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Let's share!